jangan sia-siakan apa yang kamu dapatkan sekarang !!!

Tuesday, December 20, 2005

----------In RenunganIslam-------------

Pensucian jiwa (tazkiyatun nafs) menjadi sedemikian penting karenajiwa/hati seseorang menentukan kualitas manusia secara keseluruhan.Sebagaimana digambarkan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari danMuslim bahwa ada sebuah gumpalan daging, yang baik buruknya gumpalandaging itu mempengaruhi keseluruhan kebaikan tubuh itu, itulah hati.Shalat merupakan induk sarana tazkiyatun nafs. Dalam shalatterkandung sujud, berdiri, duduk, rukuk yang semuanya akanmemberangus kesombongan diri pada jiwa kita. Dalam QS. Al-Ankabut :25 disebutkan bahwa Shalat mencegah dari perbuatan munkar dan keji.Tentu saja ada syaratnya agar shalat bisa berbuah seperti yangdijanjikan oleh Allah, yaitu menegakkan semua syarat dan rukun baikyang lahiriah maupun batin. Rukun yang lahir : Berwudhu, berpakaianseperti yang disyariatkan, bertakbir, ruku', sujud, dll., sedangrukun yang batin adalah kekhusyu'an. Saat ini rupanya masih banyakmuslim yang melakukan shalat hanya secara lahiriyah saja.Untuk menegakkan kekhusyu'an, diperlukan beberapa hal sbb:1. Kehadiran hati, Berkonsentrasi dengan benar-benar dan tidakmemikirkan yang lain kecuali shalat itu sendiri. Untuk menghadirkanhati ini jalan satu-satunya adalah dengan memperhatikan shalatsecara seksama (penuh perhatian) dan menolak pikiran-pikiran liaryang mengganggu. Jangan samapi kita ingat hutang-piutang, ingatkehilangan barang, pekerjaan, dsb.2. Tafahhum (kepahaman), Kepahaman di sini tidak mesti berartimengerti bahasa Arab 100%. Tetapi kita paham akan arti bacaan-bacaanshalat dan menyelami isinya.3. Ta'dhim (rasa hormat), Ini muncul ketika kita punya duapengenalan yang baik. Yaitu pengenalan tentang Allah (keagungannya,kekuasaanya), dan yang kedua kenal akan kelemahan diri kita sendiri.Bayangkan bagaimana perasaan anda ketika anda akan menghadapseseorang yang sangat anda hormati dan kagumi?4. Haibah (rasa takut yang bersumber dari rasa hormat). Rasa inihadir ketika kita mengenal Allah lebih mendalam. Kita senantiasamemikirkan siksaanya, adzabnya, cobaannya. Coba kita tanyakan padadiri kita masing-masing, apa daya kita kalau Allah mendatangkansiksaanya kepada kita? Na'udzu billahi min dzalik.5. Raja' (pengharapan), Dengan ini kita mengharapkan balasan Allahatas shalat kita. Memang seperti pamrih..Namun hal ini akanberkurang seiring dengan bertambahnya derajat kecintaan kita kepada-Nya. Allahlah yang maha pemurah, penyayang, penghapus dosa. hanyakepada-Nya kita memohon perlindungan & pertolongan.6. Haya' (rasa malu), Mengapa? Karena kita ini hanyalah makhluk yangpenuh kekurangan. Rasa malu ini tentu akan bertambah tatkala kitatahu keburukan-keburukan kita yang terpendam dan kita sadar bahwaAllah tahu akan semuanya itu. Sungguh tidak tahu diri, Allah telahmemberikan banyak sekali nikmat kepada kita namun kita bermalas-malasan untuk menemui dan bersyukur kepada-Nya.Tentu saja kekhusyu'an ini tidak hadir begitu saja tanpa usaha.Salah satunya adalah terapi ketika kita dilalaikan dari kekhusyu'anini, antara lain : 1. Ketika datang pikiran-pikiran/lintasan yang memalingkan dia darishalat maka usahakan untuk mengusirnya dan sadarlah bahwa andasedang shalat.2. Berusaha untuk mencari sebab-sebab luar yang bisa menyebabkankita lalai dalam shalat. Semua pintu rumah, kendaraan, sandal,menyalakan air, dll.. yang berpotensi mengganggu pikiran kitacobalah untuk dibereskan dahulu.3. Menggunakan hukuman bagi diri sendiri. Harus ada self disciplinedalam hal Shalat. Jika kita kehilangan konsentrasi, cobalah untukmelakukan hukuman bagi diri kita sendiri.4. Selalu bermujahadah (berusaha sekuat mungkin)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home