jangan sia-siakan apa yang kamu dapatkan sekarang !!!

Saturday, December 24, 2005

BATU & BISIKAN

Suatu ketika, tersebutlah seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru
saja membeli mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap. Kini,sang
pengusaha, sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu.
Dengan kecepatan penuh, dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan
tetangga sekitar.

Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain sambil
melempar sesuatu. Namun, karena berjalan terlalu kencang, tak
terlalu diperhatikannya anak-anak itu. Tiba-tiba,dia melihat sesuatu
yang melintas dari arah mobil-mobil yang di parkir di jalan. Tapi,
bukan anak-anak itu yang tampak melintas.
Aaah..........., ternyata, ada sebuah batu yang menimpa Jaguar itu.
Sisi pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan
seseorang.

Citttt............ ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, di
mundurkannya mobil itu menuju tempat arah batu itu di lemparkan.
Jaguar yang tergores, bukanlah perkara sepele. Apalagi, kecelakaan
itu dilakukan oleh orang lain, begitu pikir sang pengusaha dalam
hati. Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan tergesa-gesa.
Di tariknya seorang anak yang paling dekat, dan dipojokkannya anak
itu pada sebuah mobil yang diparkir.

"Apa yang telah kau lakukan!!! Lihat perbuatanmu pada mobil
kesayanganku..!!" Lihat goresan itu", teriaknya sambil menunjuk
goresan di sisi pintu. " kamu tentu paham, mobil baru macam itu akan
butuh banyak ongkos di bengkel kalau sampai tergores." Ujarnya lagi
dengan geram, tampak ingin memukul anak itu.

Sang anak tampak ketakutan, dan berusaha meminta maaf. "Maaf Pak,
Maaf. Saya benar-benar minta maaf. Sebab saya tidak tahu lagi harus
melakukan apa." Air mukanya tampak ngeri, dan tangannya bermohon
ampun. "Maaf Pak, aku melemparkan batu itu, karena tak ada seorang
pun yang mau berhenti......"

Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi
menunjuk ke suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi. "itu
disana ada kakakku. Dia tergelincir, dan terjatuh dari kursi roda.
Aku tak kuat mengangkatnya, dia terlalu berat. Badannya tak mampu
kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan...."

Kini, ia mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya
berharap pada wajah yang mulai tercenung itu. "Maukah Bapak
membantuku mengangkatnya ke kursi roda? Tolonglah, kakakku terluka,
tapi dia terlalu berat untukku."

Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam.
kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah. Segera, di
angkatnya anak yang cacat itu menuju kursi rodanya.
Kemudian,diambilnya sapu tangan mahal miliknya, untuk mengusap luka
di lutut anak itu. Memar dan tergores, sama seperti sisi pintu
Jaguar kesayangannya.

Setelah beberapa saat, kedua anak itu pun berterima kasih, dan
mengatakan bahwa mereka baik-baik saja. "terima kasih, dan semoga
Tuhan akan membalas perbuatanmu. "Keduanya berjalan beriringan,
meninggalkan pengusaha yang masih nanar menatap kepergian mereka.
Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang mendorong kursi roda
itu, melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.

Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar
miliknya. Disusurinya jalan itu dengan lambat, sambil merenungkan
kejadian yang baru saja di lewatinya. Kerusakan yang dialaminya bisa
jadi bukanlah hal sepele. Namun, ia memilih untuk tak menghapus
goresan itu. Ia memilih untuk membiarkan goresan itu, agar tetap
mengingatkannya pada hikmah ini. Ia menginginkan agar pesan itu
tetap nyata terlihat

"Janganlah melaju dalam hidupmu terlalu cepat, karena, seseorang akan
melemparkan batu untuk menarik perhatianmu."

*******
Teman, sama halnya dengan kendaraan, hidup kita akan selalu berputar
dan dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya, hidup itu juga
akan melintasi berbagai macam hal dan kenyataan. Namun, adakah kita
memacu hidup kita dengan cepat, sehingga tak pernah ada masa buat
kita untuk menyelaraskannya untuk melihat sekitar? Tuhan, akan
selalu berbisik dalam jiwa, dan berkata lewat kalbu kita. Kadang,
kita memang tak punya waktu untuk mendengar, menyimak, dan menyadari
bermacam urusan, memacu hidup dengan penuh nafsu, hingga terlupa
pada banyak hal yang melintas.

Teman, kadang memang, ada yang akan" melemparkan batu "buat kita
agar kita mau dan bisa berhenti sejenak. Semuanya terserah pada
kita. Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata-Nya, atau menunggu ada
yang melemparkan batu-batu itu buat kita.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home